Pages

Minggu, 18 Januari 2015

SUDAH SAATNYA !!!



SUDAH SAATNYA!!!

Oleh: Yulianti/145501974/IRE


Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kelahiran yang masih tinggi. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 akan mencapai 252.370.792 (menurut ariwahyudi.we.id). Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia selalu meningkat. Dengan kondisi tersebut, tentunya akan banyak SDM (sumber daya manusia) yang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan lapangan pekerjaan yang ada sangat terbatas. Lalu bagaimana dengan nasib para SDM yang tidak memperoleh pekerjaan???

Indonesia merupakan negara yang lengkap dengan segala fasilitas yang disediakan oleh alamnya. Sudah saatnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus mampu mengolah kekayaan alam yang masih terselubung. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan mengembangkan ekonomi di daerah perdesaan. 

Menurut wikipedia, kawasan perdesaan (rural) adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Beberapa ciri kawasan perdesaan yaitu: (1) kepadatan penduduk rendah; (2) kegiatan didominasi oleh kegiatan pertanian, peternakan sapi dan kambing, unggas, dan kolam ikan; (3) masih ditemukan hewan liar, seperti ular, tikus, burung, dsb; (4) penduduk terkonsentrasi dalam bentuk kluster yang disebut desa; dan (5) hubungan sosial masyarakat masih sangat akrab dan saling bantu.

Perdesaan mempunyai keunggulan yang masih murni dan harus digali agar dapat dirasakan manfaatnya. Banyak aspek yang masih bisa dikembangkan agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Namun hal tersebut harus diimbangi dengan SDM yang berkualitas. 

Berikut beberapa kondisi perdesaan yang masih harus diperbaiki:
1.      Kualitas SDM
Mayoritas penduduk masih berpendidikan rendah. Masih sangat sedikit yang bergelar sarjana. Banyak yang hanya lulus SMA, SMP, bahkan SD. Kebanyakan mereka hanya mengandalkan ijasah, tanpa memiliki keahlian khusus.
2.      Lapangan pekerjaan
Lapangan pekerjaan yang disediakan sangatlah terbatas. Sebagian besar kegiatan ekonomi hanya bersekala UKM. Usaha tersebut hanya menyediakan lapangan kerja yang sedikit. Bahkan banyak yang hanya mempekerjakan anggota keluarganya sendiri.
3.      Upah/gaji
Pemberian jasa yang diperoleh dirasa belum mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup. Pekerja di desa sama dengan pekerja di kota, mereka bekerja selama 8 jam. Namun gaji mereka sangat jauh berbeda. 

Dari hal tersebut, berdampak kepada perkembangan ekonomi di perdesaan. Ekonomi menjadi sulit berkembang, bahkan cenderung terhambat. Fenomena yang terjadi, banyak sekali SDM yang pindah ke kota untuk mencari nafkah. Setiap tahunnya akan selalu ada anak muda yang baru lulus sekolah bekerja di luar kota. Berikut beberapa alasannya:
1.      Pekerjaan di desa sulit ditemukan
Di desa, sebagian besar kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakatnya. Sehingga, usaha yang mereka dirikanpun hanya mampu menyedot sedikit karyawan. Bahkan sudah cukup jika hanya dikerjaan oleh anggota keluarga yang mempunyai bisnis tersebut.
Kaluupun ada, pekerjaan tersebutpun berbasis rendahan. Seperti penjaga toko, buruh tani, dll. Hal tersebut bukanlah tipe pekerjaan yang diingkan oleh orang-orang. Mereka cenderung memilih pekerjaan yang lebih bersih.
2.      Gaji yang tidak mencukupi kebutuhan
Upah yang diperoleh, itu tidak berdasarkan dengan UMK yang telah ditetapkan. Namun mereka sama saja seperti yang lainnya, bekerja 8 jam sehari (tidak termasuk lembur). Sama-sama lelah, tetapi upah mereka jauh dari kata cukup. Mereka lebih memilih untuk tetap mengganggur, dari pada bekerja hanya mendapatkan lelah.
3.      Adanya pandangan lebih jika bekerja di kota
Misalnya:
a.       Percakapan seorang ibu yang anaknya bekerja di PT.X
Neng: “Bu, anaknya sekarang bekerja dimana?
Ibu: “ anu neng di Jakarta, di PT.X yang katanya ngrakit-ngrakit motor itu loh neng” (dengan bangga)
Neng: “Oh iya bu saya tahu. Sudah lama bu?
Ibu: “lumayan neng, sudah 2x kontrak, tinggal nunggu pengumuman karyawan tetap. Doain anak Ibu ya neng?”
Neng: “og nggeh Bu, insya alloh saya doakan.”
b.      Percakapan seorang ibu yang anaknya hanya bekerja di toko kecil
Neng: “Bu, mba Fitri sih dimana?”
Ibu: “anu neng sekarang dia mbantu mba Siti di toko. Sudah nyari kerja sana-sini tapi belum dapat juga.” (sedih)
Neng: “oooh, ya mungkin belum rejekinya mbok Bu.”
Ibu: “iya neng.”
Itu hanya contoh kecil saja.
4.      Rasa gengsi yang tinggi
Sebagian pekerjaan yang di desa bertipe keras dan kotor. Anak lulusan jaman sekarang akan merasa keberatan jika harus bekerja seperti itu. Dan mereka merasa malu serta minder jika bertemu dengan kawan lamanya yang bekerja di kota.

Lalu bagaimana upaya yang dapat kita lakukan agar ekonomi desa mampu berkembang?
1.      Pendidikan
Sejak kecil, berikanlah pendidikan yang baik. Agar setiap SDM mampu membekali dirinya dengan sabaik mungkin. Sehingga dapat tercipta SDM yang berkualitas, yang tidak hanya mampu bekerja dengan baik di lahan orang lain. Melainkan mampu juga untuk membuka lapangan kerja.
2.      Lapangan kerja
Tantangan dunia kerja saat ini yaitu berani atau tidakkah untuk menciptakan lapangan kerja? Jika semua orang memilih bekerja di lahan orang lain, lalu siapa yang akan membuka lapangan kerja, sedangkan jumlah penduduk setiap tahunnya kan selalu bertambah. Setiap orang pastinya membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.      Kebijakan pemerintah
SDM bekerja tentunya mengharapkan imbalan atau balas jasa atas kerja keras yang mereka lakukan. Untuk itu, berikanlah balas jasa yang sekiranya layak untuk kehidupannya.

Notes:
Desa merupakan lingkup yang kecil dari sebuah negara. Untuk merubah negara secara keseluruhan bukanlah hal mudah. Untuk merubah yang besar, mulailah dari yang kecil. Sudah saatnya kita memberdayakan desa dimana kita dilahirkan. Jika kita belum mampu mengubah negara, ubahlah kehidupan lingkungan sekitar Anda. SUDAH SAATNYA !!!

0 komentar:

Posting Komentar