Pages

Jumat, 16 Januari 2015

KEBIASAAN BURUK MEMBUANG SAMPAH DI KEBUMEN


olehh Ulfah Fatmawati
 Mahasiswa STIE PUTRA BANGSA KBM


Masalah sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sampah tetap saja terlihat menumpuk di mana-mana. Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan.Penyebab banyak tumpukan sampah dimana-mana adalah Kurangnya  kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,Kurangnya tempat  sampah yang disediakan oleh masyarakat ataupun pemerintah,Karna adanya pengaruh lingkungannya,Karna pemikiran masyarakat yang menganggap membuang sampah sembarangan itu bukan sesuatu hal yang salah tetapi suatu hal yang biasa. Khususnya untuk daerah kebumen sangat banyak sekali tumpukan sampah dimana-mana apalagi di alun-alun kebumen. Ada beberapa penyebab adanya tumpukan sampah dimana-mana karna kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,karna kurangnya fasilitas tempat sampah di setiap tempat,tapi sering kali ditempat sampah itu sampahnya sudah sangat banyak dan petugas kebersihannya belum mengambil dan membuangnya,karna para pedangang di alun-alun kebumen setelah berjualan tidak membersihkan tumpukan sampah yang ada di tempat dia berjualan sehingga sering kali para pedagang  selalu berfikiran sudah ada petugas kebersihan yang sudah membersihkannya.Walaupun pemerintah sudah memberikan fasilitas tempat sampah tetapi  pengunjung alun-alun kebumen slalu saja membuang sampah sembarangan atau tidak membuang  sampah pada tempatnya,dan bahkan para pengunjung alun-alun kebumen malahan merusak tempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah kabupaten kebumen.
Bukan hanya di alun-alun kebumen saja yang banyak sekali tumpukan sampah,tetapi didaerah jetis kutosari kebumen  juga terjadi hal seperti itu. Sering saya temukan banyak warga jetis yang membuang sampah sembarangan seperti membuang sampah dijalan,diselokan,bahkan ada juga yang membuang sampah di kali lukulo. Hal tersebut terjadi setiap hari,bahkan dari anak-anak hingga orang tua melakukan hal kebiasaan yang tidak baik itu. Bahkan dengan cara pembuangan sampah di kali ataupun diselokan dapat menyebabkan kali maupun selokan aliran airnya menjadi tersumbat  dan menjadikan air dikali menjadi tercemar dengan adanya banyak sampah yang ada di kali yang bisa jadi dapat menyebabkan banjir. Sudah sangat banyak usaha pemerintah yang sudah dijalani melalui perantara dari kepala desa untuk melakukan penyuluhan –penyuluhan tentang kebersihan khususnya pembuangan sampah di desa-desa ataupun kelurahan. Karna adnya peyuluhan tentang sampah itu setidaknya masyarakat atau warga tau apa dampak dari pembuangan sampah yang sembarangan dan warga setidaknya tau apa keuntungan dari membuang sampah pada tempatnya.   Tetapi hanya 1:1000 yang tidak mengulanginya lagi. Bahkan setelah penyeluhan saja warga atau masyarakat menjadi insaf dengan membuang sampah pada tempatnya setelah selang waktu beberapa hari saja kebiaasan itu kembali seperti sedia kala.
Pada dasarnya membuang sampah pada tempatnya itu adalah sesuatu hal yang sangat mudah. Apalagi pemerintah khususnya kota kebumen sudah menyiapkan tempat  sampah organik dan tempat sampah non organik ditempat-tempat umum seperti alun-alun,rumah sakit,kantor-kantor dan sekitarnya walaupun pemerintah belum banyak memberikan fasilitas itu di tempat-tempat lain. Kenapa pemerintah menyediakan tempat sampah organik dan non organik itu karna agar masyarakat dapat memilah-milah dimana mereka harus memasukan sampah yang mana organik ataupun non organik.Tetapi tidak semuanya masyarakat mengerti akan hal itu.Malahan ada sebagian masyarakat menyalah gunakan dengan menyampur sampah organik dan non organik menjadi satu tempat.Tidak hanya itu saja tetapi justru malahan sebagian besar tempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah malah dirusak oleh pengunjung tempat-tempat umum itu,saya pernah melihatnya di alun-alun kebumen. Di tiap-tiap desa bukan hanya penyuluhan tentang sampah organik maupun non organik tetapi mereka juga  mengadakan penyuluhan untuk mendaur ulang sampah untuk dijadikan kerajinan tangan atau juga dijadikan kompas. Bahkan penyuluhan itu mengajarkan ibu-ibu rumah tangga bahkan lansia untuk membuat kerajinan tangan seperti dari limbah sampah bungkus deterjen,bungkus ciki,bungkus kopi,sedotan,botol-botol bekas dll untuk dijadikan kerajinan yang dapat menghasilkan tambahan penghasilan untuk para ibu-ibu rumah tangga dan mengisi waktu luang mereka.
Setidaknya masyarakat harus tau bagaimana mereka harus membuang sampah-sampah mereka. Kalau bukan mereka semua dan penerus generasi muda siapa lagi yang akan melakukan dan menjaga kebersihan lingkungan kita?. Dari tahun ketahun ini sudah sangat terlihat tumpukan sampah di mana-mana tidak hanya dikota kecil sampai kota besar pemandangan itu selalu beriringan dengan kehidupan kita,apakah akan slalu seperti itu?. Saya sangat prihatin dengan kondisi ini khususnya di kota kebumen ini,setidaknya orang tua mengajari anak-anaknya untuk membuang sampah pada tempatnya bukan mengajari mereka membuang sampah sembarangan,tapi sebagian dari orang tua kita kembali pada kebiasan itu yaitu ”MEMBUANG SAMPAH SEMBARANAGAN”.Siapa lagi yang akan menjaga kebersihan ini kalau bukan kita!??????????????hanya membuang sampah pada tempatnya saja mereka seperti harus bekerja seharian penuh,padahal membuang sampah pada tempatnya itu adalah pekerjaan yang sangat ringan untuk dilakukan.Semua itu dapat kita usahakan dengan cara Mengurangi mengkonsumsi /belanja  yang berlebihan,Selalu menajaga kebersihan,Kalau bisa mendaur ulang limbah sampah,Janganlah membuang sampah sembarangan,Jangan bosan untuk melakukannya,Selalu mengingatkan diri sendiri kalau perbutan kita tidak untuk membuang sampah itu bukanlah kegitan yang  sia-sia,Mengingatkan orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya.MARILAH KITA JAGA KEBERSIHAN DENGAN MENJAGA KEBERSIHAN DIRI KITA SENDIRI!!!!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar