olehh Ulfah Fatmawati
Mahasiswa STIE PUTRA BANGSA KBM
Masalah
sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun sudah
banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sampah tetap saja terlihat
menumpuk di mana-mana. Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan.Penyebab
banyak tumpukan sampah dimana-mana adalah Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah
pada tempatnya,Kurangnya tempat sampah
yang disediakan oleh masyarakat ataupun pemerintah,Karna adanya pengaruh
lingkungannya,Karna pemikiran masyarakat yang menganggap membuang sampah
sembarangan itu bukan sesuatu hal yang salah tetapi suatu hal yang biasa. Khususnya untuk daerah kebumen sangat banyak sekali tumpukan sampah dimana-mana
apalagi di alun-alun kebumen. Ada beberapa penyebab adanya tumpukan sampah
dimana-mana karna kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya,karna kurangnya fasilitas tempat sampah di setiap tempat,tapi sering
kali ditempat sampah itu sampahnya sudah sangat banyak dan petugas
kebersihannya belum mengambil dan membuangnya,karna para pedangang di alun-alun
kebumen setelah berjualan tidak membersihkan tumpukan sampah yang ada di tempat
dia berjualan sehingga sering kali para pedagang selalu berfikiran sudah ada petugas
kebersihan yang sudah membersihkannya.Walaupun pemerintah sudah memberikan
fasilitas tempat sampah tetapi
pengunjung alun-alun kebumen slalu saja membuang sampah sembarangan atau
tidak membuang sampah pada tempatnya,dan
bahkan para pengunjung alun-alun kebumen malahan merusak tempat sampah yang
sudah disediakan oleh pemerintah kabupaten kebumen.
Bukan hanya di alun-alun kebumen saja yang
banyak sekali tumpukan sampah,tetapi didaerah jetis kutosari kebumen juga terjadi hal seperti itu. Sering saya
temukan banyak warga jetis yang membuang sampah sembarangan seperti membuang
sampah dijalan,diselokan,bahkan ada juga yang membuang sampah di kali lukulo. Hal
tersebut terjadi setiap hari,bahkan dari anak-anak hingga orang tua melakukan
hal kebiasaan yang tidak baik itu. Bahkan dengan cara pembuangan sampah di kali
ataupun diselokan dapat menyebabkan kali maupun selokan aliran airnya menjadi
tersumbat dan menjadikan air dikali menjadi
tercemar dengan adanya banyak sampah yang ada di kali yang bisa jadi dapat menyebabkan
banjir. Sudah sangat banyak usaha pemerintah yang sudah dijalani melalui
perantara dari kepala desa untuk melakukan penyuluhan –penyuluhan tentang
kebersihan khususnya pembuangan sampah di desa-desa ataupun kelurahan. Karna adnya
peyuluhan tentang sampah itu setidaknya masyarakat atau warga tau apa dampak
dari pembuangan sampah yang sembarangan dan warga setidaknya tau apa keuntungan
dari membuang sampah pada tempatnya. Tetapi
hanya 1:1000 yang tidak mengulanginya lagi. Bahkan setelah penyeluhan saja
warga atau masyarakat menjadi insaf dengan membuang sampah pada tempatnya
setelah selang waktu beberapa hari saja kebiaasan itu kembali seperti sedia
kala.
Pada dasarnya membuang sampah pada tempatnya
itu adalah sesuatu hal yang sangat mudah. Apalagi pemerintah khususnya kota
kebumen sudah menyiapkan tempat sampah
organik dan tempat sampah non organik ditempat-tempat umum seperti
alun-alun,rumah sakit,kantor-kantor dan sekitarnya walaupun pemerintah belum
banyak memberikan fasilitas itu di tempat-tempat lain. Kenapa pemerintah
menyediakan tempat sampah organik dan non organik itu karna agar masyarakat
dapat memilah-milah dimana mereka harus memasukan sampah yang mana organik ataupun
non organik.Tetapi tidak semuanya masyarakat mengerti akan hal itu.Malahan ada
sebagian masyarakat menyalah gunakan dengan menyampur sampah organik dan non
organik menjadi satu tempat.Tidak hanya itu saja tetapi justru malahan sebagian
besar tempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah malah dirusak oleh
pengunjung tempat-tempat umum itu,saya pernah melihatnya di alun-alun kebumen. Di
tiap-tiap desa bukan hanya penyuluhan tentang sampah organik maupun non organik
tetapi mereka juga mengadakan penyuluhan
untuk mendaur ulang sampah untuk dijadikan kerajinan tangan atau juga dijadikan
kompas. Bahkan penyuluhan itu mengajarkan ibu-ibu rumah tangga bahkan lansia
untuk membuat kerajinan tangan seperti dari limbah sampah bungkus
deterjen,bungkus ciki,bungkus kopi,sedotan,botol-botol bekas dll untuk
dijadikan kerajinan yang dapat menghasilkan tambahan penghasilan untuk para
ibu-ibu rumah tangga dan mengisi waktu luang mereka.
Setidaknya masyarakat harus tau bagaimana
mereka harus membuang sampah-sampah mereka. Kalau bukan mereka semua dan
penerus generasi muda siapa lagi yang akan melakukan dan menjaga kebersihan
lingkungan kita?. Dari tahun ketahun ini sudah sangat terlihat tumpukan sampah
di mana-mana tidak hanya dikota kecil sampai kota besar pemandangan itu selalu
beriringan dengan kehidupan kita,apakah akan slalu seperti itu?. Saya sangat
prihatin dengan kondisi ini khususnya di kota kebumen ini,setidaknya orang tua
mengajari anak-anaknya untuk membuang sampah pada tempatnya bukan mengajari
mereka membuang sampah sembarangan,tapi sebagian dari orang tua kita kembali
pada kebiasan itu yaitu ”MEMBUANG SAMPAH SEMBARANAGAN”.Siapa lagi yang akan
menjaga kebersihan ini kalau bukan kita!??????????????hanya membuang sampah
pada tempatnya saja mereka seperti harus bekerja seharian penuh,padahal
membuang sampah pada tempatnya itu adalah pekerjaan yang sangat ringan untuk
dilakukan.Semua itu dapat kita usahakan dengan cara Mengurangi mengkonsumsi
/belanja yang berlebihan,Selalu menajaga
kebersihan,Kalau bisa mendaur ulang limbah sampah,Janganlah membuang sampah
sembarangan,Jangan bosan untuk melakukannya,Selalu mengingatkan diri sendiri
kalau perbutan kita tidak untuk membuang sampah itu bukanlah kegitan yang sia-sia,Mengingatkan orang lain untuk
membuang sampah pada tempatnya.MARILAH KITA JAGA KEBERSIHAN DENGAN MENJAGA
KEBERSIHAN DIRI KITA SENDIRI!!!!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar