SITI
MISTIHATUN
Zaman sekarang sangat
jarang orang yang mau bercocok tanam apalagi di ladang atau yang biasanya warga
sekitar menyebutnya alas.ladang adalah tempat untuk bercocok tanam seperti
palawijan, pohon dll, selain tempatnya yang jauh dari rumah juga jalanya yang
naik turun seperti tangga tapi tidak merata bila hujan tiba jalanan licin,
adapun binatang buas yang berbisa, pepohonan yang besar menjadikan lingkungan
sekitar menjadi gelap walaupun siang, rumput-rumput yang berdaun lebat seperti
alang-alang dll, yang menyerupai pohon yang berdaun lebat sebelum sampai kesana
harus terlebih dahulu melewati pemakaman, sungai yang besar dan lebar menurut
cerita sungai tersebut ada penunggunya (mahlik halus) suatu hari ada orang yang
baru pulang dari ladang melihat dari kejauhan ada seorang wanita cantik yang
sedang duduk di pinggir sungai setelah orang tersebut akan melewati wanita
tersebut ternyata tidak ada siapa-siapa ada juga orang yang berada di ladangnya
mendengar suara-suara aneh tetapi temanya tidak mendengar suara apapun
suara-suara tersebut hanya terdengar oleh satu orang saja semenjak kejadian itu
warga yang terbiasa pergi ke
Kelas
: 1RE
Manajemen
NIM : 145501775
Posting :
ladang memilih waktu
yang tepat untuk pergi ke ladang maupun pulang dari ladang ada yang mengatakan
bahwa keanehan-keanehan di ladang maupun dijalan yang untuk menuju ke ladang
biasanya terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti pagi buta, menjelang dhuhur,
menjelang Ashar, maupun magrib maka banyak orang-orang yang tidak menanami
ladangnya walaupun ladangnya luas dan lebar didiamkan tanpa tanaman yang
bermanfaat khususnya untuk dimakan manusia hanya ada pohon-pohon besar dan ada
juga yang hanya pohon-pohon besar yang tumbuh dengan sendirinya tanpa mendapat
perawatan dari pemiliknya ada juga yang ladangnya tidak terurusi hanya diambil
batu-batunya saja untuk dijadikan bahan bangunan ada juga ladang yang hanya ada
batu-batunya tanahnya hanya sedikit saja dan ada juga tanahnya tebal tapi bila
di tanami tidak tumbuh subur bahkan
sudah waktunya untuk memanen tidak menghasilkan apa-apa karna tanahnya yang
kering dan tertutup pohon yang lebat daunya menjadikan tanah tidak terkena
sinar matahari atau yang biasanya orang menyebutnya tanah bacek yang susah
untuk di tanami segala jenis tanaman biasanya tanaman seperti tanaman
palawijan, umbi-ubian, talas, jagung, sayur-mayur, lengkuas, kunyit, serai,
jahe, bawang merah bahkan padi gaga sekalipun sulit untuk ditanam apalagi
tumbuh subur lebih sulit lagi kalau musim kemariau lebih sulit lagi untuk berladang susahnya
mencari air dan juga tanah yang akan di tanaminya pun kering dan berpasir jadi
bila di tamaminya pun akan melelahka atau membuang tenaga saja bila pada
akhirnya akan layu dan mati tentunya mengecewakan hati para penanam. bila musim
penghujan pun hasilnya Cuma mengembalikan modal bagi para penanam saja itupun
hasilnya tidak sempurna ada yang hasilnya kecil-kecil, bahkan ada yang dimakan
ulat.
Adapun faktor-faktor yang mengakibatkan ladang didesa kurang tanaman antara
lain: Mempunyai kesibukan dalam pekerjaan.
Ø tempat
yang susah untuk dijangkau.
Ø rasa
takut apalagi sendirian.
Ø adanya
hewan-hewan yang berisa.
Ø keamanan.
Ø malas
untuk mengolah tanah.
oleh sebab itu
orang-orang tidak menanami ladangnya mereka membiarkanya tanpa tanaman karna
bagi mereka bertanam diladang tidak hanya bertanam saja tapi butuh ketelatenan
juga dan juga mengeluakan banyak tenaga yang banyak dari menuju kesana sampai
kesana badan semua rasanya cape semuanya terutama kaki. dari berangkat sampai
pulang belum lagi kalau membawa hasil dari ladang seperti palawijan, kayu bakar
yang mereka bisa bawa pulang dari ladang tanpa mengenal lelah semua itu mereka
bawa pulang dengan cara di gendong bagi perempuan sedangkan bagi laki-laki
mereka bawa dengan cara dipanggul ada juga yang di pikul dengan menggunakan
keranjang yang terbuat dari bambu yang mereka buat di ladang setibanya di
ladang tidak langsung memanen hasil
panenan mereka membuat keranjang untuk menaruh hasil yang mereka dapat dari
ladang dan mereka mengambil hasil panenan mereka dari tanah dengan menggunakan
alat sederhana yang mereka bawa dari rumah alat-alat yang dibawa cukup banyak
mereka membawanya tidak memakai kendaraan sama sekali melainkan berjalan kaki
dari rumah terkadang jalan yang dilaluinya sangat berbahaya dan mengancam jiwa
seperti jalanya licin bagian kiri atau sampingnya jurang yang dalam ,bila ingin
melewati
jalan tersebut haruslah
berhati-hati jangan sampai terpleset dan juga bahaya binatang buas yang akan
muncul sewaktu-waktu yang tentunya membuat hati berdebar-debar dari yang kecil
hingga yang besar sewaktu-waktu muncul. ada juga yang menggap menanam palawijan diladang
tidak menguntungkan karna faktor keamanan dan orang-orang lebih memilih
bertanam disawah daripada bertanam diladang aman tidak ada gangguan dari
binatang buas. untuk semua warga didesa hendaknya bekerja bakti diladang untuk
membersihkan rumput-rumput/semak yang lebat dan tanah yang tidak rata diratakan
agar rata dan tanah mudah untuk diolah cara mengolahnya pun sederhana misalnya
mencangkul dan juga butuh ketelatenan mengolah tanah menjadi tanah yang subur
dan akan mudah tumbuh tanaman yang bermanfaat bagi orang-orang karna dengan
tumbuhnya tanaman dapat menompang kebutuhan mereka sehari-hari selain ladang
menjadi bersih dan juga menghasilkan tanaman yang paling penting menjadi lebih
terawat dan terbebas dari binatang buas dan dapat juga digunakan sebagai tempat
refresing. dengan menanam tanaman diladang yang tadinya hanya tumbuh tanaman
yang kurang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari maka dengan bertanam diladang dapat mejadikan ladang lebih bermanfaat.
Pemerintahpun tidak tinggal diam dalam hal bertanam diladang pemerintah juga
ikut berpartisipasi dengan cara memberikan bibit tanaman kepada orang yang
mempunyai ladang dengan harapan bibit tanaman tersebut tumbuh subur sesuai
dengan apa yang di inginkan dengan begitu warga tidak perlu membeli hanya
tinggal mengambil saja diladang bila ingin membeli sesuatu yang seperlunya saja
jadi hemat.
Jadi pemerintah berusaha bersama-sama
masyarakat mewujudkan kemajuan yang merata bagi asyarakat lingkungan sekitar
semua itu berhubugan dengan sila ke lima yang berbunyi Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar