Rusaknya jalanan kita
Oleh: Citra Utami
/145501650/I.R.E
Bagaimana keadaanmu jalan raya ?
Jalan raya adalah salah satu hal yang
sangat penting bagi kehidupan pada umumnya. Jalan raya dapat menghubungkan satu
tempat ke tempat lain. Pada zaman dahulu
masih sulit untuk menemukan jalan jadi harus melalui hutan-hutan belantara
untuk sampai ke tempat tujuan. Bayangkan jika tidak ada jalan di daerah ini
pasti semua urusan akan terhambat bahkan akan sangat susah untuk di selesaikan.
Jalan yang baik, halus, lancer, lebar dan lain-lain pasti idaman para
pemakainya, selain untuk kenyamanan jalanan seperti itu uga akan mempermudah
aktivitas mereka. Jalanan merupakan salah satu sarana dan prasarana Pemerintah.
Sarana dan prasarana yang disediakan
pemerintah Kab. Kebumen sebetulnya sudah cukup memadai, mungkin ada beberapa
yang masih harus lebih diperbaiki. Sarana prasarana yang memadai, bersih, mudah
merupakan keinginan orang-orang yang menggunakanya. Terutama masyarakat yang
tinggal di suatu daerah tersebut. Pada dasarnya hampir semua telah ada di Kota
Kebumen ini yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakatnya, itu mungkin salah
satu tujuan dari pemerintah.
Karena
kembali lagi ke sifat dasar manusia yang selalu ingin terpenuhi segala halnya,
bahkan mungkin tanpa menyadari dampak baik buruknya terhadap yang lain.
Diantara
itu adalah jalan raya, jalan raya Gombong-Kebumen yang cantik ini atau dikenal dengan jalur lintas selatan
ini siapa yang tidak bersuyukur karena adanya. Jalan yang selalu dipadati
penduduk kebumen yang hendak berpergian dalam maupun luar kota, tidak hanya
masyarakat Kebumen. Jalan yang selalu dipadati pemudik dari berbagai kota
menuju berbagai kota termasuk kota Kebumen di akhir-akhir bulan Ramadhan atau
menjelang Idul Fitri setiap tahunnya baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang
selalu saja meramaikan jalan ini tiap tahunya karena terlalu banyak kendaraan dan untuk menghindari kemacetan yang semakin
mengular maka disediakan juga jalur-jalur alternative oleh aparat Kepolisian
dan Pemerintah Dishub kab. Kebumen.
Tak
hanya saat-saat menjelang Idul Fitri, Hari-hari besar lainya juga jalan ini
selalu di padati pemakainya. Disetiap harinya lebih dari 100 kendaraan melewati
jalan ini untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing. Jalan ini juga
menjadi tempat perekonomian oleh beberapa kalangan yang berglut dengan keasnya
kehidupan jalan raya. Supir dan kenek angkutan umum, tukang becak, tukang ojek
dan lain-lain yang memang menghasilkan pundi-pundi rupiah di jalan ini.
Dibalik itu apakah sadar bagaimana
kondisi jalan cantik ini sebenarnya, jalan semakin tipis dan berlubang. Mungkin
dampaknya tidak terlalu terlihat, tapi sebagai pengguna setiap harinya pasti
terlihat sangat bagimana kondisi jalan ini sebenarnya. Tanggung jawab dalam
urusan jaga-menjaga atau tanggung jawab memang masih simpang siur, seiring
dengan sifat acuh masyarakat yang semakin tinggi sehinnga mayoritas semua masih
mengandalkan Pemerintah untuk mengatasi semua. Sebenarnya setiap masyarakat
wajib menjaga fasilitas dan sarana & prasarana yang ada di daerah masing-masing.
Menjaga disini bisa dengan tidak mendirikan bangunan terlalu dekat dengan jalan
raya itu demi keselamatan bersama. Memanfaatkan jalan untuk bersama, yaitu
tidak ikut menambah kemacetan di dalamnya dengan pendaraan pribadi kita. Dan
menanam pohon-pohon untuk menyeimbangkan keadaan bumi kita yang seakin hari
semakin tua ini.
Semakin banyak pengguna jalan disini
dengan volume yang banyak pula membuat jalanan ini perlahan- lahan terkikis dan
dampak negatifnya yaitu kecelakaan. Kecelakaan di jalan ini termasuk cukup
tinggi dengan berbagai penyebab. Salah satu faktornya dalah kondisi jalan itu
sendiri, jalan yang berlubang, dengan banyaknya pertigaan dan perempatan jalan
serta factor waktu dapat menimbulkan kecelakaan disini. Ditemukan beberapa
lubang menganga di beberapa titik jalan ini, dari yang kecil hingga yang besar.
Bekas aspal yang kurang rata juga menyebabkan ketidaknyamanan untuk yang
berkendara lewat sini. Kurang lebarnya jalan juga menjadi factor kemacetan di
jalan ini ketika menjelang Lebaran.
Perbaikan jalan telah dilakukan
beberapa kali baik dengan ditambal dan di aspal lagi, namun masih saja ada
kerusakan dimana-mana. Lubang-lubang yang menganga itu selain tidak membuat
nyaman para penggunana juga tidak sedap
di pandang oleh mata. Terlihat seperti tidak diurus oleh Pemeritah dan
masyarakat. “yang lewat sini kan bukan hanya orang daerah sini”, itu jawaban
yang selalu ada saat terjadi kerusakan dijalan-jalan protocol nan penting. Peearan
jalan mungkin belum bias dilakasanakan karena memang perlu mempertimbangkan
factor-faktor penting untuk kepentingan bersama. Membicarakan tentang perbikan
jalan, disinilah peran antara Pemeritah dan masyarakat umumnya saling membantu.
Pemerintah menyediakan dana untuk perbaikan yang benar-benar perbaikan. Bukan
hanya sekedarnya tapi semesti ya sedangkan peran masyarakat yaitu memanfaatkan
dengan baik. Dengan tidak menyumbangkan kendaraanya ikut turun dalam arti tidak
selalu berpergian dengan menggunakan kendaraan pribadi, untuk truck-truck
beratan besar juga supaya mengurangi beban muatanya dan terutama volume
kendaraan itu sendiri. Selain menjaga kondisi jalan kita juga sambil menjaga
bumi ini , mengurangi gas karbon dari kendaraan bermesin kita sehinnga kab.
Kebumen tidak terlalu panas dan sumpek.
Manusia memang tidak dapat dipisahkan
dari berbagai hal tapi hendaknya menjadi manusia mari kita selalu belajar untuk
selalu peka dengan keadaan sekitar, jangan hanya mementingkan diri sendiri tapi
kita juga harus mementingkan orang lain. Hendaknya kita semakin berhati-hati
dalam perilaku dijalan raya agar
kesehatan dan keselamatan selalu bersama kita. Sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila yang berusaha selalu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari bahwa
harus ada keadilan sesame masyarakat dengan alam yang kita tinggali. Itu semua
demi kesejateraan bersama dan kebahagiaan bersama..
0 komentar:
Posting Komentar