Pages

Jumat, 16 Januari 2015

Rusaknya jalanan kita



Rusaknya jalanan kita
Oleh: Citra Utami /145501650/I.R.E

Bagaimana keadaanmu jalan raya ?


Jalan raya adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan pada umumnya. Jalan raya dapat menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Pada  zaman dahulu masih sulit untuk menemukan jalan jadi harus melalui hutan-hutan belantara untuk sampai ke tempat tujuan. Bayangkan jika tidak ada jalan di daerah ini pasti semua urusan akan terhambat bahkan akan sangat susah untuk di selesaikan. Jalan yang baik, halus, lancer, lebar dan lain-lain pasti idaman para pemakainya, selain untuk kenyamanan jalanan seperti itu uga akan mempermudah aktivitas mereka. Jalanan merupakan salah satu sarana dan prasarana Pemerintah.

Sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah Kab. Kebumen sebetulnya sudah cukup memadai, mungkin ada beberapa yang masih harus lebih diperbaiki. Sarana prasarana yang memadai, bersih, mudah merupakan keinginan orang-orang yang menggunakanya. Terutama masyarakat yang tinggal di suatu daerah tersebut. Pada dasarnya hampir semua telah ada di Kota Kebumen ini yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakatnya, itu mungkin salah satu tujuan dari pemerintah.
Karena kembali lagi ke sifat dasar manusia yang selalu ingin terpenuhi segala halnya, bahkan mungkin tanpa menyadari dampak baik buruknya terhadap yang lain.
Diantara itu adalah jalan raya, jalan raya Gombong-Kebumen yang cantik  ini atau dikenal dengan jalur lintas selatan ini siapa yang tidak bersuyukur karena adanya. Jalan yang selalu dipadati penduduk kebumen yang hendak berpergian dalam maupun luar kota, tidak hanya masyarakat Kebumen. Jalan yang selalu dipadati pemudik dari berbagai kota menuju berbagai kota termasuk kota Kebumen di akhir-akhir bulan Ramadhan atau menjelang Idul Fitri setiap tahunnya baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang selalu saja meramaikan jalan ini tiap tahunya karena terlalu banyak kendaraan  dan untuk menghindari kemacetan yang semakin mengular maka disediakan juga jalur-jalur alternative oleh aparat Kepolisian dan Pemerintah Dishub kab. Kebumen.
Tak hanya saat-saat menjelang Idul Fitri, Hari-hari besar lainya juga jalan ini selalu di padati pemakainya. Disetiap harinya lebih dari 100 kendaraan melewati jalan ini untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing. Jalan ini juga menjadi tempat perekonomian oleh beberapa kalangan yang berglut dengan keasnya kehidupan jalan raya. Supir dan kenek angkutan umum, tukang becak, tukang ojek dan lain-lain yang memang menghasilkan pundi-pundi rupiah di jalan ini.

Dibalik itu apakah sadar bagaimana kondisi jalan cantik ini sebenarnya, jalan semakin tipis dan berlubang. Mungkin dampaknya tidak terlalu terlihat, tapi sebagai pengguna setiap harinya pasti terlihat sangat bagimana kondisi jalan ini sebenarnya. Tanggung jawab dalam urusan jaga-menjaga atau tanggung jawab memang masih simpang siur, seiring dengan sifat acuh masyarakat yang semakin tinggi sehinnga mayoritas semua masih mengandalkan Pemerintah untuk mengatasi semua. Sebenarnya setiap masyarakat wajib menjaga fasilitas dan sarana & prasarana yang ada di daerah masing-masing. Menjaga disini bisa dengan tidak mendirikan bangunan terlalu dekat dengan jalan raya itu demi keselamatan bersama. Memanfaatkan jalan untuk bersama, yaitu tidak ikut menambah kemacetan di dalamnya dengan pendaraan pribadi kita. Dan menanam pohon-pohon untuk menyeimbangkan keadaan bumi kita yang seakin hari semakin tua ini.

Semakin banyak pengguna jalan disini dengan volume yang banyak pula membuat jalanan ini perlahan- lahan terkikis dan dampak negatifnya yaitu kecelakaan. Kecelakaan di jalan ini termasuk cukup tinggi dengan berbagai penyebab. Salah satu faktornya dalah kondisi jalan itu sendiri, jalan yang berlubang, dengan banyaknya pertigaan dan perempatan jalan serta factor waktu dapat menimbulkan kecelakaan disini. Ditemukan beberapa lubang menganga di beberapa titik jalan ini, dari yang kecil hingga yang besar. Bekas aspal yang kurang rata juga menyebabkan ketidaknyamanan untuk yang berkendara lewat sini. Kurang lebarnya jalan juga menjadi factor kemacetan di jalan ini ketika menjelang Lebaran.

Perbaikan jalan telah dilakukan beberapa kali baik dengan ditambal dan di aspal lagi, namun masih saja ada kerusakan dimana-mana. Lubang-lubang yang menganga itu selain tidak membuat nyaman para penggunana juga tidak  sedap di pandang oleh mata. Terlihat seperti tidak diurus oleh Pemeritah dan masyarakat. “yang lewat sini kan bukan hanya orang daerah sini”, itu jawaban yang selalu ada saat terjadi kerusakan dijalan-jalan protocol nan penting. Peearan jalan mungkin belum bias dilakasanakan karena memang perlu mempertimbangkan factor-faktor penting untuk kepentingan bersama. Membicarakan tentang perbikan jalan, disinilah peran antara Pemeritah dan masyarakat umumnya saling membantu. Pemerintah menyediakan dana untuk perbaikan yang benar-benar perbaikan. Bukan hanya sekedarnya tapi semesti ya sedangkan peran masyarakat yaitu memanfaatkan dengan baik. Dengan tidak menyumbangkan kendaraanya ikut turun dalam arti tidak selalu berpergian dengan menggunakan kendaraan pribadi, untuk truck-truck beratan besar juga supaya mengurangi beban muatanya dan terutama volume kendaraan itu sendiri. Selain menjaga kondisi jalan kita juga sambil menjaga bumi ini , mengurangi gas karbon dari kendaraan bermesin kita sehinnga kab. Kebumen tidak terlalu panas dan sumpek.

Manusia memang tidak dapat dipisahkan dari berbagai hal tapi hendaknya menjadi manusia mari kita selalu belajar untuk selalu peka dengan keadaan sekitar, jangan hanya mementingkan diri sendiri tapi kita juga harus mementingkan orang lain. Hendaknya kita semakin berhati-hati dalam perilaku dijalan raya agar  kesehatan dan keselamatan selalu bersama kita. Sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang berusaha selalu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari bahwa harus ada keadilan sesame masyarakat dengan alam yang kita tinggali. Itu semua demi kesejateraan bersama dan kebahagiaan bersama..

0 komentar:

Posting Komentar