Pages

Rabu, 21 Januari 2015

KENAKALAN REMAJA"PUNK"



            Oleh :Titin Rosmaningsih /145501959/IRE
Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari norma-norma atau perbuatan yang tidak menyenangkan yang di lakukan oleh anak-anak muda atau para remaja yang disebabkan oleh adanya bentuk pengabaian social sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah-laku yang menyimpang,diantaranya pembuatan anggota geng,sepertikomunitas PUNK.
Komunitas punk adalah sekelompok orang-orang atau sekumpulan remaja, dimana terdapat pola-pola aksi pemakaian simbol-simbol seperti penggunaan objek-objek pakaian ,aksesoris untuk menghasilkan makna dan identitas yang bersifat ironis. Komunitas Punk itu sendiri sudah memiliki suatu subkultur yang di akui masyarakat dan sering dianggap perilaku yang menyimpang.Komunitas Punk di anggap menyimpang oleh masyarakat dikarenakan gaya hidup mereka yang terkesan seenaknya sendiri, atau kebebasan yang berlebihan. Punk juga dikenal sebagai tata cara hidup sehari-hari, dengan gaya hidup yang mengarah pada kenakalan remaja, seperti free sex, ngamen, nongkrong di jalanan, pengkonsumsi alcohol, pengkonsumsi narkoba ,gaya busana yang nyleneh, dan tindakan yang kerap meresahkan masyarakat sekitar.
Fenomena keberadaan komunitas punk di kota Kebumen sudah menyebar dimana-mana,mereka sering terlihat di daerah terminal, pinggiran jalan dan lain sebagainya. Misalnya di daerah pertigaan kedung bener sering terlihat komunitas Punk yang lalulalang di pinggiran jalan atau di sekitar lampu bangjo.Tindakan yang kerap meresahkan masyarakat sekitar ,seperti merusak fasilitas lingkungan dan mengamen, kadang memalak para pengguna jalan. Banya kanak-anak punk mencoret tembok-tembok rumah di sekitar jalan raya,mencoret fasilitas traffic light, dan lain sebagainya. Terkadang juga para anak-anak Punk memalak para pengguna jalan, jika hasil ngamennya tidak di kasih  imbalan atau uang.
Secara keseluruhan unsur-unsur fisik yang melekat pada diri gaya komunitas punk sangat mudah dikenali. Komunitas Punk mempunyai kebiasaan memakai pakaian yang aneh,khas, dan mencolok, dengan gaya rambut khusus, punya lagak tingkah laku dan kebiasaan khas, suka mendengarkan jenis-jenis lagu tertentu, senang mengunjungi tempat-tempat hiburan.Misalnya, baju yang dipenuhi aksesoris tempelan berbahan logam (berbentuk bulat, segitiga, atau yang menyerupai duri). Rambut bergaya Mohawk ala suku Indian, badan bertato, dan terkadang mebawa alat music seperti gitar atau kentrung.
Adapun factor-faktor yang membuat para remaja bergabung dalam komunitas Punk. Pertama yaitu factor keluarga, seperti kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya hubungan interaksi seperti yang disebabkan oleh karena keluarga mengalami broken home. Perlu diketahui keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia. Selain itu, keluarga juga memiliki fungsi penting dalam pembentukan kepribadian anak dimana fungsi tersebut sulit dirubah atau digantikan oleh orang lain. Kedua karena factor pendidikan ,baik pendidikan formal maupun informal. Kurangnya bimbingan dari sekolah dapat mempengaruhi pola fikir,tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya. Ketiga yaitu karena factor pergaulan dengan teman tidak sebaya. Pergaulan yang salah dapat memicu anak ikut terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik atau negatif. Seorang anak perlu belajar banyak mengenai karakteristik atau watak temannya agar tidak menjadi masalah, karena anak memperoleh ilmu atau pendidikan dalam lingkungan kelompok kekerabatan. Keempat yaitu factor lingkungan. Anak yang tinggal di daerah atau lingkungan yang sudah banyak terpengaruh  dalam komunitas Punk pasti akan terpengaruh atau bergabung dalam komunitas Punk tersebut.
Masa remaja berdasarkan usia, yakni untuk gadis berusia 13 sampai 18 tahun. Sedangkan untuk laki-laki berusia 14 tahun sampai 18tahun. Dari sudut batas usia tersebut terlihat bahwa golongan remaja tergolong kalangan yang transisional. Artinya, masa remaja merupakan gejala social yangbersifat sementara, karena berada antara usia kanak-kanak dengan usia dewasa. Sifat sementara dari kedudukannya mengakibatkan remaja masih mencari identitasn dirinya.Karena oleh anak-anak mereka sudah dianggap dewasa, sedangkan bagi orang dewasa mereka masih dianggap anak kecil. Pada saat usia terssebut juga remaja sedang labil-labilnya, sehingga mudah terpengaruh ke arah negative. Apabila anak mencapai usia remaja, secara fisik dia telah matang, tetap iuntuk dapat dikatakan dewasa dalam arti social masih diperlukan faktor-faktorlainnya.

Cara mengatasipermasalahan kenakalan  remaja, khususnya untuk komunitas Punk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dari dalam dan dari luar. Maksud cara dari dalam itu sendiri yaitu adanya kemauan untuk merubah diri menjadi remaja yang baik dan lebih berkualitas. Sedangkan cara  dari luar dapat  dilakukan dengan bantuan dari pihak  keluarga, lembaga pendidikan, teman, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Misalnya adanya motivasi dari pihak keluarga , guru, dan teman sebaya, adanya sosialisasi dari figur orang-orang dewasa yang telah melewati masa remaja dengan baik. Begitupun peran dari  pemerintah, misalnya adanya penertiban dan pemberian  sosialisasi atau pemberian motifasi dari pihak kopolisian atau satpol PP untuk anak-anak Punk di daerah seperti di pinggiran jalan, terminal, tempat hiburan.

1 komentar: