KESEJAHTERAAN!!PERGI KEMANAKAH????
Oleh Diah Tri Ambarsari
Mahasiswi STIE Putra Bangsa
Pemerintah
adalah pemegang kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara,sudah semestinya pemerintah
memikirkan kesejahteraan masyarakatnya.Tapi apakah Pemerintah sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik?? Kalau kita tilik dalam kehidupan
sehari-hari kesejahteraan itu bisa di ibaratkan dengan “Menggapai Bintang di
Langit”sangat mustahil khususnya bagi masyarakat kecil.Memang Pemerintah
memiliki berbagai macam program untuk kesejahteraan rakyatnya,namun apakah
semua program itu sudah tepat guna dan
tepat sasaran .Bapak Presiden kita misalnya,beliau mempunyai 3 kartu
sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat,Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga
Sejahtera,tapi apakah program presiden ini akan semakin meningkatakan
kesejahteraan masyarakat atau malah sebaliknya lebih ekstrem lagi berdampak
buruk pada semakin turunnya kesejahteraan masyarakat.Kalau sudah begini
masyarakat mau menyalahkan siapa??
BLT
(Bantuan Langsung Tunai),Raskin (Beras Miskin) dan Bantuan Pemugaran Rumah ini
merupakan bantuan untuk kesejahteraan masyarakat tapi tetap saja itu semua
tidak berdampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.Ini yang
menjadi pertanyaan kita apakah pemerintah tidak menyeleksi secara ketat siapa
siapa saja yang membutuhkan bantuan tersebut atau bahkan pemerintah tidak
mengetahui masyarakatnya karena tidak melakukan survey secara langsung dan
hanya berpedoman pada laporan pemerintah desa.Kesejahteraan di masyarakat desa
saja masih sulit dirasakan apalagi di kota kota besar,tingkat individualistis
semakin tinggi.Banyak malah yang sudah mapan,enak,rumahnya bagus malah
mendapatkan bantuan ini merupakan suatu hal yang sangat tidak rasional.Dengan
adanya bantuan yang tidak tepat guna maka”yang kaya akan semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin”dan semua ini menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin
tinggi dan akan memicu tumbuhnya angka kriminalitas, hal ini sangat mencolok
mata kita bukan?
Di
pedesaan yang ruang lingkupnya lebih kecil seharusnya kesejahteraan itu bisa
dirasakan maksimal namun kenyataan tidak berarti tidak ada bedanya dengan
masyarakat kota.Apakah para pamong menyelewengkan amanat ? Atau mungkin para
pemerintah desa menutup mata dari segala keluhan yang di sampaikan masyarakat ?
Lalu kepada siapa masyarakat akan berkeluh kesah ?
BLT(Bantuan
Langsung Tunai) yang marak baru baru ini,kalau kita lihat lebih dalam si
penerima BLT lebih banyak dari keluarga mampu atau keluarga menengah
keatas.Keluarga yang serba kekurangan malah tidak mendapatkan BLT untuk
membantu memenuhi kebutuhan hidupnya,apakah ini adil ? Apakah pantas seseorang
yang rumahnya mentereng punya motor masih memperoleh BLT butakah para
pemerintah desa.Ketika masyarakat memprotes perihal tersebut,beginikah
tanggapan pemerintah desa yang bertanggungjawab “iya,kami sudah
mengusahakan,semua sudah ditentukan oleh pemerintah pusat kami hanya tinggal
menjalankan saja” terang saja masyarakat kecewa dengan jawaban yang diplomatis
itu.Para pemerintah desa seharusnya bisa lebih bijaksana dalam menentukan siapa
penerima BLT,bukan hanya berpedoman pada luas tanah yang dimiliki oleh
masyarakat.Memang semua sudah ditentukan oleh pemerintah pusat tapi sebagai
pemerintah desa yang mengerti masyarakatnya secara langsung harus lebih paham
dan bijaksana.Sebagai contoh ada 1 orang yang serba kekurangan dan harusnya
mendapatkan BLT tapi tidak mendapat haknya,pemerintah desa harus cepat tanggap
bisa dengan mengumpulkan warga yang mendapatkan BLT kemudian memusyawarahkan masalah
itu dan bagaimana penyelesainnya atau dengan mengalihkan si penerima BLT yang
sudah berkecukupan kepada yang lebih membutuhkan.Para pemerintah desa tidak
seharusnya hanya pandai berkelit dan terus menerus mencari alasan agar tidaka
ada celah bagi masyarakat untuk memprotes kinerjanya.Jadi semakin jelaslah
peran pemerintah desa
Raskin(Beras
Miskin) siapa sih yang wajib menerima raskin?tentu saja masyarakat
bukan?khususnya yang dari sisi materi kekurangan.Apakah anda sering melihat
bagaimana bantuan itu tidak tepat sasaran?Tentunya masih banyak
kan??Membicarakan soal raskin sekarang jatah yang diterima masyarakat semakin
sedikit,kenapa bisa demikian?Apakah pantas seorang pejabat desa mendapatkan
raskin bahkan lebih dari yang diterima oleh masyarakat,3 karung? Apa itu yang
dimaksud dengan kesejahteraan,bukankah para pejabat desa sudah mendapatkan
“BENGKOK” sebagai bayaran mereka,kurangkah? Dilihat dari sini saja sudah sangat
jelas bahwa pemerintah desa belum bisa bersikap jujur dan adil,bagaimana kesejahteraan
itu bisa tumbuh di tengah tengah masyarakat,imposibble.
Bantuan
Pemugaran Rumah,tepat gunanya suatu program tergantung daripada siapa yang
memimpin dan siapa yang melaksanakan.Bantuan Pemugaran Rumah adalah suatu
program bagi masyarakat yang belum mempunyai rumah karena tidak mampu.Program
ini sangat bagus untuk menunjang kesejahteraan masyarakat,tapi pada
kenyataannya dana pemugaran rumah sangat tidak masuk akal karena apa warga yang
rumahnya sudah mapan malah mendapatkan bantuan,sedangkan yang berharap
mendapatkan hanya bisa “ngerundel”dibelakang.Rumahnya sudah mapan tapi
mendapatkan bantuan,untuk apa? Sedangkan ada suatu keluarga yang terdiri lebih
dari satu kepala keluarga yang sangat membutuhkan bantuan tersebut.Bagaimana
masyarakat tidak memprotes hal tersebut,sangat tidak adil.Kalau Masyarakat mau
memprotes kepada pemerintah desa sudah terlalu lelah dan capek karena semuanya
ditanggapi seolah olah bisa di selesaikan ternyata hasilnya 0 besar.
Jadi salahkah jika
masyarakat bersikap acuh tak acuh kepada pemerintahan. Masyarakat sudah
memberikan kerjasamanya secara maksimal,itu semua bisa dilihat dari masyarakat
yang taat membayar pajak dan patuh membayar iuran ini itu(sedekah bumi,17
agustusan dll).Dimasa yang masih sulit saja banyak sekali pejabat yang lebih
mementingkan diri sendiri,mereka korupsikarena merasa punya kekuasaan dan
jabatan.Didalam pancasila sila ke-5 bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia ini bisa di njadikan sebagai pedoman dan patokan bagi pemerintah
untuk semakin memakmurkan rakyatnya.Pancasila sila ke-5 ini dapat dijadikan
sebagai pembatas mana yang lebih penting antara masyarakatnya dengan dirinya
sendiri.Kalau sudah mau menjadi wakil rakyat harus siapa untuk mensejahterakan
rakyatnya.Dengan berpedoman pada pancasila sila ke-5 kemungkinan tumbuhnya
kesejahteraan itu tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar